Yoo.. Hindari Perilaku Korup...!!

Senin, 09 Desember 2013

KISAH HEROIK SOPYAN HADI, TEKNISI KRL YANG TABRAK TRUK BBM

Alm.Sopyan Hadi bersama kekasih
Pemberani dan patriotik tidak semua orang dapat melakukannya, apalagi menjadi seorang yang heroik. Keadaan memaksa, super darurat, waktu sangat terbatas, situasi tertentu mengancam jiwa seseorang, untuk menyelamatkan keluarga yang disayangi atau orang banyak, melindungi harta benda dan sarana vital lainnya, atau tidak ada lagi figur lain yang dapat diandalkan saat genting, biasanya akan muncul seorang pemberani yang punya kemampuan lebih dibanding orang lain tampil heroik.

Aksi heroik ini dilakukan oleh Sopyan Hadi, pegawai PT KAI yang baru bekerja tiga bulan.

Suasana sesaat pasca tabrakan KRL vs Truk BBM di Pondok Betung, Bintaro
Siang itu Senin (9/12) sekitar pukul 11.15 WIB, Kereta Api Listrik (KRL) Commuter Line melaju dengan kecepatan 70 Km/jam. Sirine berbunyi dan palang pintu sudah mau menutup di perlintasan Pondok Betung, Bintaro, Jaksel. Tetapi beberapa kendaraan masih nekad melewati perlintasan. Biasanya mereka sukses melintas. Tapi kali ini kemacetan menahan sebuah truk BBM yang melintas terhenti tepat di atas rel kereta. Akibatnya KRL yang sedang melaju menghantam truk BBM itu. Tak beberapa lama kemudian ledakan dan kobaran api terjadi. 7 Orang tewas seketika akibat kejadian ini.

Sebelum insiden tabrakan dengan truk BBM terjadi, almarhum Sopyan Hadi (20), teknisi KRL melakukan tindakan heroik. Dia keluar dari ruangan teknisi dan memberi peringatan kepada para penumpang di rangkaian gerbong wanita terdepan agar mundur ke belakang, karena kereta akan menabrak.

"Sebenarnya awak KRL itu bisa masuk ke kabin penumpang untuk menyelamatkan diri, tapi dengan tanggung jawab yang luar biasa besar dia tetap di ruang kabin masinis dan menutup rapat pintu yang mengarah ke penumpang", jelas Dirut KAI Ignasius Jonan, Selasa (10/12/2013).

Jonan mendengarkan aksi heroik anak buahnya itu langsung dari salah seorang penumpang yang selamat. Jonan juga sempat menunjukkan foto teknisi KRL yang memberi tahu para penumpang di gerbong wanita.

"Saat saya tunjukkan foto Sopyan Hadi, saksi mata (seorang penumpang) menangis dan membenarkan bahwa sahabat kita itu yang menutup pintu agar penumpang tetap selamat. Saksi mengatakan, sungguh orang ini luar biasa, bagi kami dia adalah pahlawan", tutur Jonan.

Sebelum musibah terjadi, Sopyan sempat menuliskan status di gadgetnya,’Semoga ditempatkan di tempat yang tepat’.

“Selain baik, Sopyan juga penurut dan rajin. Di rumah mau membantu pekerjaan yang biasa dikerjakan wanita. Kami sangat terpukul karena dia baru tiga bulan bekerja” ujar Satria Putra (21) sepupu almarhum yang menunggui jenazahnya di RS Polri Said Sukanto, Kramatjati, Selasa (10/12), sambil menunjukan satu stopmap dokumen berisi data-data untuk pencocokan DNA Sopyan.

Selepas lulus SMK jurusan otomotif setahun lalu, Sopyan sempat melamar menjadi masinis PT KAI, namun upayanya gagal. Selama setahun, Sopyan bekerja di beberapa perusahaan. Saat PT KAI kembali membuka lowongan kerja untuk teknisi, Sopyan mencoba lagi dan berhasil. Namun Tuhan menentukan lain, karya bakti Sopyan berakhir diatas rel kereta.

Selamat jalan pemuda pemberani, teladan nyata tanpa basa-basi, kau adalah pahlawan kemanusiaan.

By Kang Wirya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar