Yoo.. Hindari Perilaku Korup...!!

Rabu, 30 Oktober 2013

REKLAMASI LAHAN KRITIS CIMALAKA

Ilustrasi: Galian Type C
“Gajah di pelupuk mata tak nampak, kuman di seberang laut nampak jelas”, peribahasa ini mengumpamakan kesalahan diri sendiri yang besar dan dekat tak kelihatan, sedangkan kejelekan orang lain walau sedikit dan jauh tampak jelas. Hampir semua orang mafhum dengan arti peribahasa ini. Yang ingin penulis sampaikan bukan tentang arti jelek dari peribahasa itu, melainkan kondisi dan situasi sebaliknya; yaitu adanya kegiatan studi banding pejabat Sumedang ke Belitung Timur dengan harapan mendapat solusi tepat cara mereklamasi lahan kritis di wilayah Sumedang, padahal di Sumedang sendiri mempunyai tokoh yang berpengalaman dalam hal ini. Sedangkan studi banding ke Belitung Timur itu dilakukan beramai-ramai oleh 60 pejabat Kabupaten Sumedang sehingga menjadi bahan tertawaan publik.

Minggu, 27 Oktober 2013

NYERI DADA, SAKIT JANTUNG ATAU GERD?

Ilustrasi; Shutterstock
Sesak atau rasa sakit di dada identik dengan gejala serangan jantung. Namun pada kenyatannya, sensasi seperti terhimpit tidak hanya merupakan gejala serangan jantung. 
Sesak dada juga menjadi gejala penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Penyakit ini terjadi akibat lemahnya lingkaran otot yang merupakan pembatas antara esofagus dan lambung. Akibatnya asam lambung mengalir keluar dan berpotensi mengakibatkan sesak di dada.

Kamis, 24 Oktober 2013

TRIPLE BURDEN ANCAM LANSIA

Saat ini demografi di dunia sedang mengalami perubahan, seiring dengan meningkatnya pembangunan bidang kesehatan, yaitu meningkatnya Usia Harapan Hidup (UHH) menyebabkan proporsi populasi yang berusia > 60 tahun juga bertambah. Usia harapan hidup dan jumlah Lanjut Usia (Lansia) yang meningkat, memang mencerminkan perbaikan kesehatan, akan tetapi hal ini menjadi tantangan di masa mendatang karena menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan ekonomi.

Jumat, 11 Oktober 2013

TUMBAL ZAMAN BEJAT


Djoko Suud Sukahar
Bencana menggila. Bunuh diri, tindak asusila, korupsi, dan kecelakaan terus terjadi. Orang bertanya-tanya apa gerangan yang sedang terjadi. Benarkah ini seleksi metafisis hingga datangnya pemimpin baru? Dan adakah untuk menyikapinya harus seperti kata Ronggowarsito, berbaik-baiklah hidup jika tidak ingin menjadi tumbal? Ini era rawan bagi yang menyimpang. Dan asusila, kecelakaan, serta korupsi ini baru mereda sampai pemilu tiba?

Tahun politik sekarang ini ternyata menyayat hati. Keresahan menggelora. Kecelakaan, selingkuh, perkosaan dan naiknya pejabat yang diragukan kejujurannya meninggi. Sedang negara melakukan impor menggila. Masa ini seperti gambaran Jangka Jayabaya, sedang terjadi kekosongan pemimpin. Negara kehilangan figur yang eling (ingat) dan waspada. Minim manusia yang berjuang agar dirinya baik, apalagi berkeinginan agar negara jaya.

Kamis, 10 Oktober 2013

PENGARUH BERBAGAI MACAM MINUMAN BAGI TUBUH


Ilustrasi; aneka minuman
Dua per tiga bagian tubuh manusia hidup terdiri dari zat cair, selebihnya zat padat. Oleh karena itu manusia hidup tidak akan tahan kekurangan zat cair. Dalam metabolisme tubuh, apabila kekurangan zat cair sampai jumlah tertentu hingga mencapai ambang batas toleransi menyebabkan tubuh dehisdrasi (kekurangan cairan). Untuk mencukupi kebutuhan zat cair manusia perlu minum dan makanan yang mengandung air, tentunya ditambah zat-zat lain yang diperlukan untuk tenaga, mengganti sel-sel yang rusak dan tumbuh kembang. 

Senin, 07 Oktober 2013

ENERGI PETIR UNTUK CHARGER PONSEL?

Ilustrasi; Petir
Musim penghujan akan segera tiba, mendegar gelegar suara petir atau kilat bertubi-tubi kadang dapat menciutkan nyali kita, apalagi diketahui telah mengakibatkan korban manusia, hewan atau bangunan. Daya listrik yang ditimbulkan memang sangat besar; karena selain voltasenya tinggi sampai ratusan ribu volt, arusnyapun sangat besar hingga ribuan ampere. Petir sampai saat ini belum dapat kita manfaatkan secara optimal karena teknologi untuk pengelolaan dayanya cukup rumit dan berbiaya tinggi.

Minggu, 06 Oktober 2013

KETAHUI, CEGAH DAN OBATI HEPATITIS DARI SEKARANG

Hari Hepatitis Sedunia, diperingati pada tanggal 28 Juli setiap tahun, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global terhadap penyakit hepatitis B dan hepatitis C serta mendorong pencegahan, diagnosis dan pengobatan. Sekitar 500 juta orang di seluruh dunia hidup dengan hepatitis B atau hepatitis C. Jika tidak diobati dan tidak ditangani, hepatitis B atau C dapat menyebabkan jaringan parut hati lanjut (sirosis hati) dan komplikasi lainnya, termasuk kanker hati atau gagal hati. Sementara banyak orang justru lebih banyak khawatir tertular AIDS daripada hepatitis, kenyataannya adalah bahwa setiap tahun 1,5 juta orang di seluruh dunia meninggal akibat hepatitis B atau C lebih cepat daripada HIV/AIDS. Tahun 2012, virus hepatitis B telah menginfeksi lebih dari 2 miliar orang di dunia. Perhatian terhadap penyakit ini sangat besar. Segala upaya dilakukan untuk memberantas virus penyebab dan menghentikan penularannya. Oleh karena itu maka WHO menetapkan tanggal 28 Juli sebagai hari hepatitis untuk diperingati setiap tahun.
 

Jumat, 04 Oktober 2013

KEMATIAN AKIBAT MALANUTRISI


Ilustrasi
Masalah gizi buruk atau malanutrisi memang merupakan isu yang menyesakkan di era modern yang mana aneka menu tersedia untuk pemenuhan kebutuhan nutrisi keseharian. Me­mang di era modern pemunculan malanutrisi dalam wujud kekurangan asupan makronutrien (marasmus dan kwashiorkor) sudah menurun prevalensinya. Sebaliknya, malanutrisi terse­lubung berupa kekurangan mi­kronutrien vitamin dan mineral, diantaranya anemia defisiensi zat besi dan defisiensi vitamin B12, justru tidak jarang menjadi penyebab merosotnya kualitas fisik dan daya tahan tubuh terhadap se­rang­an penyakit infeksi. 

Selasa, 01 Oktober 2013

KEMELUT KEDELAI

Kedelai lokal
Konsumsi tahu dan tempe masyarakat Indonesia dalam usaha memenuhi kadar gizi, pada umumnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan daging, telur dan susu. Selain karena harganya lebih terjangkau, faktor kebiasaan makan tahu dan tempe sudah mendarah daging sejak jaman nenek moyang hingga kini. Pemenuhan kebutuhan kedelai untuk bahan baku tahu dan tempe terus meningkat seiring dengan gencarnya promosi makanan sehat bergizi; tahu dan tempe. Untuk mendukung program kecukupan gizi keluarga melalui pelestarian makanan tradisional tahu dan tempe rupanya tidak bisa diabaikan begitu saja.