Yoo.. Hindari Perilaku Korup...!!

Rabu, 11 September 2013

MENKO PEREKONOMIAN HATTA RAJASA DUKUNG PEMBANGUNAN BANDARA WIRASABA

Ir.Hatta Rajasa, Detik.com
Menteri Koordinator Perekonomian, Ir. Hatta Rajasa mendukung pembangunan Bandara Wirasaba, di Kab. Purbalingga (lokasi di perbatasan sebelah barat Kab. Banjarnegara) Jawa Tengah yang juga diusulkan Bupati Sutejo Slamet Utomo (Dalam hal ini lima Bupati yaitu: Wonosobo, Kebumen, Banjarnegara, Purbalingga dan Banyumas, dimotori oleh Bupati Banyumas secara bersama-sama mengusulkan dibangunnya Bandara Wirasaba).
"Usulan pembangunan bandara sesuai semangat percepataan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia," kata Hatta melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (28/8/2013) pasca digelarnya Banjarnegara Serayu Expo di Kab. Banjarnegara.
Diharapkan pembangunan bandara akan berdampak terhadap pemerataan pembangunan Banjarnegara dan Kab. sekitarnya di Jawa Tengah.

Selain pembangunan bandara, Hatta juga mendukung kegiatan acara "Banjarnegara Serayu Expo" yang merupakan rangkaian kegiatan Festival Serayu Banjarnegara (FSB) yang berlangsung selama bulan Agustus 2013. Festival Serayu Banjarnegara menampilkan sejumlah kegiatan, seperti Parade Budaya, Pesta Parak Iwak (menangkap ikan liar), Gelar Seni, Serayu Expo, Banjarnegara Bersholawat dan Banjarnegara Hijau serta berbagai acara pesta rakyat lainnya.

Hatta berharap Banjarnegara Serayu Expo dapat menumbuhkan produk lokal dalam situasi menghadapi perekonomian global. Penggunaan produk lokal juga akan menciptakan rasa nasionalisme yang tinggi dan mengurangi kegiatan impor dari luar negeri.
Hatta mencontohkan pemerintah tengah mengembangkan kelapa sawit sebagai pengganti minyak dan gas (migas) sebagai energi alternatif melalui teknologi, sehingga Indonesia dapat mengurangi impor migas.

Hatta juga menyampaikan bahwa pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Perekonomian menggulirkan program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Program MP3EI Untuk Kejar Pemerataan Pembangunan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia bertujuan mengejar ketertinggalan dengan pemerataan pembangunan.
"Program MP3EI tentang pembangunan ekonomi Bangsa Indonesia sampai 2025 dan tidak ada lagi daerah yang tertinggal," kata Hatta Rajasa pada acara Ground Breaking Proyek MP3EI Pabrik Semen Merah Putih PT Cemendo Gemilang di Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak, Banten.

Program MP3EI yang diluncurkan pemerintah pada tahun 2011, strategi dan sasaranya sangat jelas, cara mencapainya jelas, juga tujuan pembangunanya jelas sampai dengan tahun 2025.
Dimana strategi pembangunan ekonomi bangsa Indonesia memiliki tiga pilar yakni:

Pilar pertama menempatkan enam koridor pembangunan mulai zona Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua Barat, Bali, NTB dan NTT. Semua koridor itu tidak boleh lagi ada daerah yang tertinggal dan harus ada pemerataan anta rkoridor.

Pilar kedua dengan adanya pembangunan pelabuhan udara, pelabuhan laut, jalan tol dan semua diprioritaskan dengan menitikberatkan tidak menggunakan anggaran pemerintah.
Selama ini, kata dia, cara pandang orang pembangunan infrastuktur selalu identik dengan APBN. "Kita mendorong swasta dan BUMN untuk mendanai pembangunan infrastuktur dan tidak menggunakan anggaran pemerintah," Hatta mengatakan.

Pilar ketiga yakni meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Selama ini, kata dia, keberhasilan program MP3EI sejak dua tahun diluncurkan telah meresmikan perusahaan dengan nilai investasi Rp.647 triliun dan ditargetkan 2014 mencapai Rp.4.000 triliun.
"Nilai investasi itu belum juga dengan pabrik semen Merah Putih dengan investasi Rp.7 triliun," katanya.

Hatta menjelaskan, selama ini pembangunan infrastuktur sebanyak 146 proyek dengan nilai investasi mendekati Rp.300 triliun dan sisa sektor riil.

Mereka yang berinvestasi pembangunan infrastuktur itu adalah BUMN sekitar 26,08, swasta 35,08 persen dan pemerintah 15.03 persen.
Rekor terbesar pembangunan infrastuktur didanai swasta sekitar 35,08 persen, sehingga program MP3EI termasuk luar biasa (RB, AN, 11/9/2013).

Doc. By Bio