Yoo.. Hindari Perilaku Korup...!!

Minggu, 07 Juli 2013

WISATA KABUPATEN KEBUMEN (Sesi Keenam)

Geososiografi

Letak Wilayah: 7°27’ - 7°50’ Lintang Selatan 109°33’- 109°50’ Bujur Timur.
Batas Wilayah: Sebelah Timur; Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Wonosobo Sebelah Utara; Kabupaten Banjarnegara Sebelah Barat; Kabupaten Banyumas & Kabupaten Cilacap Sebelah Selatan; Samudera Indonesia.
Luas Wilayah dan Penggunaan: Kabupaten Kebumen secara administratif terdiri dari 26 kecamatan dengan luas wilayah sebesar 128.111,50 Ha atau 1.281,115 Km2, dengan kondisi beberapa wilayah merupakan daerah pantai dan pegunungan, sedangkan sebagian besar merupakan dataran rendah.

Dari luas wilayah Kabupaten Kebumen, pada tahun 2010 tercatat 39.768,00 hektar atau sekitar 31,04% merupakan lahan sawah dan 88.343,50 hektar atau 68,96% lahan kering. Menurut sistem irigasinya, sebagian besar lahan sawah beririgasi teknis (50,34%), dan hampir seluruhnya dapat ditanami dua kali dalam setahun, beririgasi setengah teknis (9,23%), beririgasi sederhana (5,77%), beririgasi desa (2,65%) dan sebagian berupa sawah tadah hujan dan pasang surut (32,02%). Penggunaan lahan kering (bukan sawah) dibagi menjadi untuk lahan pertanian sebesar 42.799,50 hektar (48,45%) dan bukan untuk pertanian sebesar 45.544,00 hektar (51,55%). Lahan kering untuk pertanian terbagi menjadi untuk tegal/kebun seluas 27.629,00 hektar, ladang/huma seluas 745,00 hektar, perkebunan seluas 1.159,00 hektar, hutan rakyat seluas 3.011,00 hektar, tambak seluas 24,00 hektar, kolam seluas 53,50 hektar, padang penggembalaan seluas 33,00 hektar, sementara tidak diusahakan seluas 231,00 hektar, dan lainnya seluas 9.914,00 hektar. Sedangkan lahan kering bukan untuk pertanian digunakan untuk bangunan seluas 26.021,00 hektar, hutan negara seluas 16.861,00 hektar, rawa-rawa seluas 12,00 hektar serta lainnya seluas 2.650 hektar.

Iklim Pada tahun 2010 curah hujan dan hari hujan di Kabupaten Kebumen lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Tercatat curah hujan selama tahun 2010 sebesar 4.100,21 mm lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar 2,127,00 mm dan hari hujan sebanyak 172 hari lebih sering dari tahun sebelumnya sebanyak 107 hari. Suhu terendah yang terpantau di stasiun pemantauan Wadaslintang pada bulan Juli dengan suhu sekitar 23,20°C dan tertinggi 34,00°C pada bulan Februari dan Maret. Rata-rata kelembaban udara setahun 84,08% dan rata-rata kecepatan angin 0,94 meter/detik. Sedangkan pada stasiun pemantauan Sempor suhu terendah 21,16°C terjadi pada bulan Desember dan tertinggi 33,50°C pada bulan Februari. Rata-rata kelembaban udara setahun 85,83% dan rata-rata kecepatan angin 1,59 meter/detik. 

Sejarah 

Seperti halnya Daerah-daerah di Indonesia yang mempunyai latar belakang kultur budaya dan sejarah yang berbeda-beda, Kabupetan Kabumen memiliki sejarah tersendiri yaitu berdiri Kabupaten Kebumen dimana maksud yang dikandung untuk memberikan rasa bangga dan memiliki bagi warga masyarakat Kabupaten Kebumen yang selanjutnya dapat menumbuh kembangkan potensi-potensi yang ada sehingga dapat memajukan pembangunan di segala bidang . Sejarah awal mulanya adanya Kebumen tidak dapat dipisahkan dengan sejarah Mataram Islam. Hal ini disebabkan adanya beberapa keterkaitan peristiwa yang ada dan dialami Mataram membawa pengaruh bagi terbentuknya Kebumen yang masih didalam lingkup kerajaan Mataram. Di dalam Struktur kekuasaan Mataram lokasi kebumen termasuk di daerah Manca Negara Kulon (wilayah Kademangan Karanglo) dan masih dibawah Mataram. Berdasarkan Perda Kab. Kebumen nomor 1 tahun 1990 tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten kebumen dan beberapa sumber lainnya dapat diketahui latar belakang berdirinya Kabupaten kebumen antara lain ada beberapa versi yaitu: 

Versi I 

Versi Pertama asal mula lahirnya Kebumen dilacak dari berdirinya Panjer. Menurut sejarahnya, Panjer berasal dari tokoh yang bernama Ki Bagus Bodronolo. Pada waktu Sultan Agung menyerbu ke Batavia ia membantu menjadi prajurit menjadi pengawal pangan dan kemudian diangkat menjadi senopati. Ketika Panjer dijadikan menjadi kabupaten dengan bupatinya Ki Suwarno (dari Mataram), Ki Bodronolo diangkat menjadi Ki Gede di Panjer Lembah (Panjer Roma) dengan gelar Ki Gede Panjer Roma I, Pengangakatan tersebut berkat jasanya menangkal serangan Belanda yang akan mendarat di Pantai Petanahan sedangkan anaknya Ki Kertosuto sebagai patihnya Bupati Suwarno. Demang Panjer Gunung, Adiknya Ki Hastrosuto membantu ayahnya di Panjer Roma, kemudian menyerahkan jabatannya kepada Ki Hastrosuto dan bergelar Ki Panjer Roma II. Tokoh ini sangat berjasa karena memberi tanah kepada Pangeran Bumidirja. yang terletak di utara Kelokan sungai Lukulo dan kemudian dijadikan padepokan yang amat terkenal. Kedatangan Kyai P Bumidirja menyebabkan kekhawatiran dan prasangka, maka dari itu beliau menyingkir ke desa Lundong sedang Ki panjer Roma II bersama Tumenggung Wongsonegoro Panjer gunung menghindar dari kejaran pihak Mataram. Sedangkan Ki Kertowongso dipaksa untuk taat kepada Mataram dan diserahi Penguasa dua Panjer, sebagai Ki Gede Panjer III yang kemudian bergelar Tumenggung Kolopaking I (karena berjasa memberi kelapa aking pada Sunan Amangkurat I). dari Versi I dapat disimpulkan bahwa lahirnya Kebumen mulai dari Panjer yaitu tanggal 26 Juni 1677. 

Versi II 

Sejarah Kabupaten Kebumen dimulai sejak Tumenggung Arung Binang I yang masa mudanya bernama JAKA SANGKRIP yang berdarah Mataram dan dititipkan kepada pamannya Demang Kutawinangun. Setelah dewasa lalu mencari ayahnya ke keraton Mataram dan setelah membuktikan keturunan Raja maka ia diangkat menjadi Mantri Gladag, kemudian sampai Bupati Nayaka dengan Gelar Hanggawangsa. setelah diambil menantu oleh Patih Surakarta kemudian diangkat menjadi Tumenggung Arung Binang I sampai dengan keturunannya yang Ke III sedangkan Arung Binang IV sampai ke VIII secara resmi menjadi Bupati Kebumen. 

Versi III 

Asal mula nama Kebumen adalah adanya tokoh KYAI PANGERAN BUMIDIRJA. Beliau adalah bangsawan ulama dari Mataram, adik Sultan Agung Hanyokro Kusumo. Ia dikenal sebagai penasihat raja, yang berani menyampaikan apa yang benar itu benar dan apa yang salah itu salah. Kyai P. Bumidirjo sering memperingatkan raja bila sudah melanggar batas-batas keadilan dan kebenaran. Ia berpegang pada prinsip: agar raja adil dan bijaksana. Disamping itu juga ia sangat kasih dan sayang kepada rakyat kecil. Kyai P. Bumidirjo memberanikan diri memperingatkan keponakannya, yaitu Sunan Amangkurat I. Karena sunan ini sudah melanggar paugeran keadilan dan bertindak keras dan kejam. Bahkan berkompromi dengan VOC (Belanda) dan memusuhi bangsawan, ulama dan rakyatnya. Peringatan tersebut membuat kemarahan Sunan Amangkurat I dan direncanakan akan dibunuh, karena menghalangi hukum qishos terhadap Kyai P. Pekik dan keluarganya (mertuanya sendiri). Untuk menghadapi hal itu, Kyai P. Bumidirjo lebih baik pergi meloloskan diri dari kungkungan sunan Amangkurat I. Dalam perjalanan ia tidak memakai nama bangsawan, namun memakai nama Kyai Bumi saja. Kyai P. Bumidirjo sampai ke Panjer dan mendapat hadiah tanah di sebelah utara kelok sungai Lukulo, pada tahun 1670. Pada tahun itu juga dibangun padepokan/pondok yang kemudian dikenal dengan nama daerah Ki bumi atau Ki-Bumi-An, kemudian menjadi KEBUMEN. Oleh karena itu bila lahirnya Kebumen diambil dari segi nama, maka versi Kyai Bumidirjo yang dapat dipakai dan mengingat latar belakang peristiwanya tanggal 26 Juni 1677. Berdasarkan bukti-bukti sejarah bahwa Kebumen berasal dari kata Bumi, nama sebutan bagi Kyai P. Bumidirjo, mendapat awalan Ke dan akhiran an yang menyatakan tempat. Hal itu berarti Kabumen mula-mula adalah tempat tinggal P. Bumidirjo. Di dalam perjalanan sejarah Indonesia pada saat dipegang Pemerintah Hindia Belanda telah terjadi pasang surut dalam pengadaan dan pelaksanaan belanja negara, keadaan demikian memuncak sampai klimaksnya sekitar tahun 1930. Salah satu perwujudan pengetatan anggaran belanja negara itu adalah penyederhanaan tata pemerintahan dengan penggabungan daerah-daerah Kabupaten (regentschaap). Demikian pula halnya dengan Kabupaten Karanganyar dan Kebupaten Kebumen telah mengalami penggabungan menjadi satu daerah Kabupaten menjadi Kabupaten Kebumen. Surat keputusan tentang penggabungan kedua daerah ini tercatat dalam lembaran negara Hindia Belanda tahun 1935 nomor 629. Dengan ditetapkannya Surat Keputusan tersebut maka Surat Keputusan terdahulu tanggal 21 Juli 1929 nomor 253 artikel nomor 121 yang berisi penetapan daerah kabupaten Kebumen dinyatakan dicabut atau tidak berlaku lagi. Ketetapan baru tersebut telah mendapat persetujuan Majelis Hindia Belanda dan Perwakilan Rakyat (Volksraad). Sebagai akibat ditetapkannya Surat Keputusan tersebut maka luas wilayah Kabupaten Kebumen yang baru yaitu: Kutowingun, Ambal, Karanganyar dan Kebumen. Dengan demikian Surat Keputusan Gubernur Jendral De Jonge Nomor 3 tertanggal 31 Desember 1935 dan mulai berlaku tanggal 1 Januari 1936 dan sampai saat ini tidak berubah.

Kabupaten Kebumen telah memiliki Tumenggung/Adipati/Bupati sampai dengan 29 kali (Sumber: Humas Kab. Kebumen). 


Nama Tumenggung/Adipati/Bupati yang Pernah Memimpin Kebumen


No.
Nama
Tahun
Nama Daerah
1
Panembahan Bodronolo
1642-1657
Panjer
2
Hastrosuto
1657-1677
Panjer
3
Kalapaking I
1677-1710
Panjer
4
KRT.Kalapaking II
1710-1751
Panjer
5
KRT.Kalapaking III
1751-1790
Panjer
6
KRT.Kalapaking IV
1790-1833
Panjer
7
KRT. Arungbinang IV
1833-1861
Panjer
8
KRT. Arungbinang V
1861-1890
Kebumen
9
KRT. Arungbinang VI
1890-1908
Kebumen
10
KRT. Arungbinang VII
1908-1934
Kebumen
11
KRT. Arungbinang VIII
1934-1942
Kebumen
12
R. Prawotosoedibyo S.
1942-1945
Kebumen
13
KRT. Said Prawirosastro
1945-1947
Kebumen
14
RM. Soedjono
1947-1948
Kebumen
15
R.M. Istikno Sosrobusono
1948-1951
Kebumen
16
R.M. Slamet Projorahardjo
1951-1956
Kebumen
17
R. Projosudarto
1956-1961
Kebumen
18
R. Sudarmo Sumohardjo
1961-1963
Kebumen
19
R.M. Suharjo Notoprojo
1963-1964
Kebumen
20
DRS. R. Soetarjo Kolopaking
1964-1966
Kebumen
21
R. Suyitno
1966-1968
Kebumen
22
Mashud Mertosugondo
1968-1974
Kebumen
23
R. Soepeno Soerjodiprodjo
1974-1979
Kebumen
24
DRS. H. Dadiyono Yudoprayitno
1979-1984
Kebumen
25
Drs. Iswarto
1984-1985
Kebumen
26
H. M.C. Tohir
1985-1990
Kebumen
27
H.M. Amin Soedibyo
1990-1995
Kebumen
28
H.M. Amin Soedibyo
1995-2000
Kebumen
29
Dra. Rustriningsih, M.Si.
2000-2005
Kebumen
30
Dra. Rustriningsih, M.Si.
2005-2008
Kebumen
31
K.H. Nashiruddin Al Mansyur
2008-2010
Kebumen
32
H. Buyar Winarso, SE
2010-
Kebumen

Tempat-tempat Wisata Kebumen

Arung Jeram Padegolan, Kebumen 
Wisata Arung Jeram Kebumen dimulai di Desa Sendang Dalem, Prembun, kawasan Waduk Wadas Lintang, dengan air yang jernih, sungai berkelok dengan batu-batu besar serta jeram yang membutuhkan ketrampilan,sampai titik akhir di Bendungan Pejengkolan. 

Benteng Van Der Wijck Kebumen 
Benteng Van Der Wijck
Wisata Kebumen di Kota Gombong, 21 km dari Kota Kebumen, dengan luas 3607 m2 dua lantai bagian atas dan bawah, tinggi benteng 10 m, cerobong 3 m, dan terdapat 16 barak. Dibangun Belanda pada abad ke-18.

Gua Jatijajar Gombong 
Wisata Kebumen di kaki pegunungan kapur, 21 Km dari Gombong, dengan stalaktit dan stalagmit indah, panjang gua 250 m, seluruhnya sudah diterangi dengan lampu listrik, dihiasi rangkaian patung yang menggambarkan legenda Raden Kamandaka, serta empat buah mata air jernih. Di area ini ada Goa Intan, Goa Dempok, dan Pulau Kera. Tarif masuk bagi pengunjung cukup murah.

Goa Jatijajar Gombong  Kabupaten Kebumen
Gua Petruk Gombong 
Wisata Kebumen di Dukuh Mandayana, Desa Candirenggo, 6 Km dari Gua Jatijajar, suara tetesan air kapur tak pernah henti. Stalaktitnya sangat indah, menyerupai Semar, bapak jenggot, anjing duduk serta, maaf, payudara wanita, yang bisa dijangkau tangan. 

Kelenteng Kong Hwie Kiong
Wisata Kebumen di Jln. Pramuka No. 41, Kebumen, dibangun oleh para pedagang Cina pada tahun 1898; pernah terbakar pada tahun 1947 dan dipugar kembali pada tahun 1969. Tuan rumahnya Thian Siang Seng Boo, Dewi Penguasa Laut. 

Masjid Saka Tunggal Kebumen 
Wisata Kebumen di Desa Pekuncen, Kec. Sempor, 15 km dari kota Gombong, yang diyakini merupakan masjid tertua di Kebumen; dibangun sekitar 1719 pada masa Adipati Mangkuprojo. 

Pantai Logending Gombong 
Pantai Karang Bolong
Wisata Kebumen di Kec. Ayah, 9 Km dari Goa Jatijajar dengan tepian pantai luas yang dapat dinikmati dengan menyewa perahu menyusuri muara Sungai Bodo, serta menyaksikan keindahan matahari tenggelam. 

Pantai Karangbolong
Wisata Kebumen 40 km dari pusat kota, dengan pantai landai luas berpasir kelabu, ada Gua Karangbolong sepanjang 30 m, lebar 10 m dan tinggi 5 m berumur 15-30 juta tahun, sebagai tempat sarang burung walet. 

Pantai Petanahan Kebumen 
Wisata Kebumen di Desa Karanggadung, Kec Petanahan, 17 Km dari Kota Kebumen, dengan ombak pantai selatan yang besar dan berkejaran tanpa henti dengan suara debur ombak yang keras. 

Pantai Tanjung Bata dan Pantai Menganti Kebumen 
Wisata Kebumen yang berjarak sekitar 7 Km dari Pantai Ayah, dengan pasir putih, karang terjal menyerupai batu raksasa dan perbukitan; dicapai dengan berjalan kaki sejauh 3 Km dari lokasi parkir kendaraan. 

Pantai Suwuk Kebumen 
Wisata Kebumen ini berada di desa Suwuk Kecamatan Puring. Lokasi wisatanya bersebelahan dengan Pantai Karangbolong 

Pemandian Air Panas Krakal 
Obyek wisata ini dapat dikatakan sebagai Wisata Medis, karena orang yang datang ke tempat tersebut biasanya untuk berobat. Penyakit yang dapat diobati di sini khusus penyakit kulit.

Kesenian Khas Kebumen 

Kesenian tradisional dan kontemporer Kebumen yang eksis sampai saat ini dapat dibaca dibawah ini. 

Calung Bambu
Calung Kebumen menggunakan bambu, sama seperti daerah lain di Jawa. Bedanya dengan calung Sunda ialah kalau di Parahyangan instrumen calung dipegang menggantung di tangan, sedang di Kebumen dirangkai berjejer kesamping (direnteng) dan diletakan di lantai/panggung. Jumlah paguyuban calung di Kebumen mencapai 21 grup. 

Campursari 
Campursari termasuk musik kontemporer kolaborasi/ramuan dari gending jawa-keroncong-dangdut yang diaransmen sedemikian rupa sehingga lahir jenis musik baru dengan ritmik lebih dinamis namun masih memperlihatkan warna aslinya. Di Kebumen terdapat 28 grup yang eksis. 

Dalang Jemblung 
Dalang Jemblung adalah pertunjukan wayang yang seluruh dialog dan musiknya diganti dengan suara manusia yaitu oleh dalang dan para nayaganya. Mirip musik akapela (kalau orang Banyumas mengibaratkan seperti wong gemblung yang bicara/ngromed sendiri). Di sini tidak ada instrumen gamelan yang tersedia. Walau di daerah lain seperti di Banyumas dan Cilacap Dalang Jemblung juga ada, di Kebumen masih lebih dominan. Namun sayang, pertunjukan Dalang Jemblung sudah semakin langka. 

Gebyak Cah Angon 
Acara diadakan dalam rangka memperingati lahirnya Nabi Muhammad Saw. Waktu Pelaksanaan: Setiap tanggal 12 Maulud, Lokasi : Pantai Entak Desa Entak Kecamatan Ambal. 

Ingkung Suran 
Kegiatan Upacara adat selamatan dalam rangka memperingati tokoh ulama besar Jawa bernama Syech Ibrahim Asmoro Kondi. Pelaksanaannya pada bulan Syura/Muharam yang jatuh pada Jum’at Kliwon atau kalau tidak ada hari Jum’at Kliwon pada bulan itu, maka dilaksanakan pada hari Jum’at Pon. Peserta adalah warga Dusun Kuwarisan Kelurahan Panjer baik itu muslim, non muslim, penduduk asli maupun pendatang yang sudah menikah atau pernah menikah dan para keturunan yang ada di luar daerah. Dimana setiap tahun jumlah peserta meningkat. Tahun 1995 oleh MURI dijadikan Event Budaya Tumpengan dan Ingkung terbanyak se Indonesia yaitu 4557 buah. Waktu Pelaksanaan : Dilaksanakan pada setiap bulan Suro/Muharam. Lokasi : Masjid Banyumudal, Kewarisan, Panjer, Kelurahan Kebumen 

Janeng 
Musik Janeng atau Jamjaneng adalah musik tradisional asli Kabupaten Kebumen.  Kesenian Janeng adalah suatu bentuk perpaduan dari alat musik pukul tradisional yang syair-syairnya bernafaskan Islami.

Kesenian Jamjaneng
Sebenarnya kata Janeng diambil dari nama penemunya, yaitu Kyai Zamzani. Akan tetapi lidah orang Jawa lebih mudah untuk mengucapkan Jamjaneng, sehingga sampai sekarang musik ini tetap dikenal sebagai musik Jamjaneng, atau lebih akrab disebut Janeng.
Pada awalnya musik Janeng hampir sama fungsinya dengan wayang kulit semasa zaman Walisongo, digunakan sebagai sarana dakwah agama Islam.

Hal ini karena masyarakat zaman itu lebih mudah menerima pencerahan agama dalam bentuk hiburan. Sekarang musik Janeng lebih sering dimainkan sebagai sarana hiburan di acara-acara hajatan, misalnya perkawinan, khitanan, serta peringatan hari besar.
Karena merupakan sarana dakwah Islam, kesenian Jamjaneng lebih menjurus ke syair-syair yang bernafaskan Islami. Syair dalam kesenian Janeng menggunakan bahasa Jawa. Namun tak semua lagu Jamjaneng merupakan lagu dakwah. 

Kethoprak 
Adalah seni pertunjukan khas Jawa, mirip kesenian tonil di daerah lain. Di Kebumen Kethoprak sangat digemari, paguyubannyapun mencapai 23 grup. 

Kirab Pusaka 
Tradisi dalam rangka melestarikan, menjaga dan merawat benda-benda pusaka peninggalan jaman Kerajaan. Waktu Pelaksanaan: Setiap bulan Muharam pada Jumat Kliwon. Lokasi : Kirab dari Desa Candi Karanganyar sampai dengan Rumah Sakit Medika desa Jatiluhur Karanganyar. 

Kuda Lumping 
Kuda Lumping pemecah rekor MURI
Jenis Kesenian ini sangat merakyat di Kabupaten Kebumen. Puluhan kelompok grup kesenian kuda lumping terbentuk. Jumlah grup mencapai 95. Jumlah Grup Kesenian Kuda lumping merupakan yang terbanyak di Kabupaten Kebumen, bahkan dalam rangka menyambut Hari Jadi Kabupaten Kebumen Tahun 2008, Kabupaten Kebumen menciptakan kudalumping ukuran paling besar dan mendapatkan piagam rekor MURI kategori Kuda Lumping terbesar se Indonesia. 

Lengger Tradisional dan Lengger Tari Lawet 
Lengger tradisional adalah kesenian sindhen dan tari dengan iringan musik khas calung bambu. Sedang Lengger Tari Lawet adalah lengger kontemporer, diciptakan pada tahun 1995 oleh seniman Kebumen. Menceritakan tentang aktifitas burung lawet dalam mencari makan sampai kembali ke sarangnya. Diperagakan minimal 2 orang penari perempuan. Durasi 10 menit. Waktu Pelaksanaan: Dilaksanakan pada saat ada kegiatan untuk memeriahkan suatu acara/resepsi. Lokasi: Kabupaten Kebumen

Pengundhuhan Sarang Burung Lawet
Kegiatan pengunduhan (Indonesia: memetik/mengambil) sarang burung lawet dilakukan 4 kali dalam satu tahun, pelaksanaannya diawali dengan ritual doa, serta kesenian daerah berupa lengger, wayang kulit tanpa kelir di goa tiruan Pantai Karangbolong dengan lakon Rama Tambak. Waktu Pelaksanaan: Upacara dilaksanakan menggunakan kalender Jawa pada bulan kesembilan. Lokasi: Obyek wisata Pantai Karangbolong. Kesenian  Lengger terdiri dari 11 grup. 

Pacuan Kuda Tradisional 
Diadakan dalam  rangka memeriahkan acara Syawalan. Waktu Pelaksanaan : Satu minggu setelah Idul Fitri, lokasi : Pantai Ambal, Kecamatan Ambal Kebumen. 

Rebana 
Di daerah lain ada yang menyebut Genjringan, Slawatan, Hadrah dsb. Kesenian ini tumbuh di dekat pusat-pusat dawah Islam atau pesantren. Rebana biasanya digelar tanpa kendhang atau instrumen lainnya seperti pada Janeng. Di Kebumen ada 17 grup. 

Wayang Kulit 
Kesenian Wayang Kulit adalah kesenian yang menduduki rangking ke 2 dari keseluruhan jumlah kesenian yang ada di Kabupaten Kebumen. Dalang-dalangnya juga sudah terkenal di luar Kabupaten Kebumen. Di Kebumen terdapat 80 grup Grup Wayang Kulit termasuk karawitan/uyon-uyonnya. 

Kuliner 
Makanan Khas Kebumen dan Gombong yang dapat dinikmati atau sebagai oleh-oleh wisata sebenarnya cukup banyak macamnya, diantaranya: Soto Gombong dengan tambahan gethuk kunir, sate Ambal, mendhoan, peyek yutuk, jipang kacang, lanthing bumbu, serta hasil bumi bengkuang.
 
Kuliner Khas Kebumen dan Gombong

Hotel di Kebumen

1.  Aman Hotel Kebumen
Jl. Revolusi 88, Karanganyar, Kebumen.
Telp 0287-551006, 551018

2.  Benteng Hotel di Kebumen
Jl. Sapta Marga 100, Gombong Selatan, Kebumen. 0287-473460

3.  Candisari Hotel di Kebumen
Jl. Raya Timur Km 2, Karanganyar, Kebumen.
0287-551336, 551337

4.  Dunia Hotel di Kebumen
Jl. Pemuda 13 Gombong, Kebumen.
0287-471285

5.  Ganesha Hotel Kebumen
Jl. Yos Sudarso 434, Gombong, Kebumen.
0287-471098

6.  Grafika Hotel Kebumen
Jl. Yos Sudarso 565, Gombong,Kebumen.
0287-471552

7.  Graha Putra Hotel Kebumen
Jl. Stasiun, Gombong, Kebumen.
0287-471066

8.  Istana Hotel Kebumen
Jl. Yos Sudarso 559, Gombong, Kebumen.
0287-471484

9.  Lukulo Hotel di Kebumen
Bocor Pasar Hewan, Kebumen.
0287-382966

10. Marsiwo Hotel di Kebumen
Jl. Yos Sudarso 72, Gombong, Kebumen.
0287-471176

11. Nasional Hotel Kebumen
Pemuda 63, Kebumen.
0287-381083

12. Patra Hotel Kebumen
Pemuda 71, Kebumen.
0287-381520

13. Permata Hotel Kebumen
Jl. Yos Sudarso 455, Gombong, Kebumen.
0287-471371

14. Puri Laras Hotel Kebumen
Pemuda 109, Kebumen.
0287-385589

15. Pusaka Hotel Kebumen
Pemuda 123, Kebumen.
0287-382227

16. Putera Hotel Kebumen
Pemuda 27, Kebumen.
0287-382021

17. Sejahtera Hotel Kebumen
Pemuda 114, Kebumen.
0287-381331

18. Slamet Hotel Kebumen
Jl. Yos Sudarso 391, Gombong, Kebumen.
0287-473580

19. Trio Hotel di Kebumen
Jl. Yos Sudarso 441, Gombong, Kebumen.
0287-471103

Demikianlah, anda sudah kami ajak untuk mengenal daerah tujuan wisata di wilayah eks Karesidenan Banyumas dan sekitarnya yang terdiri dari 6 kabupaten dan satu kotatip.

Bahan yang kami sajikan secara bersambung mungkin belum sempurna, kami harapkan anda dapat menambahnya sendiri dengan shurfing di internet. Kamipun memperoleh bahan penulisan dari berbagai sumber yaitu: dari Humas masing-masing kabupaten, pengalaman kunjungan, info dari kolega, sumbangsih dari beberapa nara sumber, mass media dan hasil surfing internet diantaranya; http://thearoengbinangproject.com, dll.

Tentunya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangsih. Tujuan kami hanya satu, yaitu mengenalkan wisata mBanyumasan Ngapak dan sekitarnya.

By Kang Wirya