Yoo.. Hindari Perilaku Korup...!!

Selasa, 21 Mei 2013

HUMOR (Episode-2)



KESEDAK CABAI GENDHOT


Bibiku hajat nyunatin anak pertamanya.
Pada acara prasmanan, tamu dipersilahkan menikmati hidangan yang tersedia di meja. Karena tamunya banyak terpaksa berdesak-desakan dan harus ngantri untuk mengambil hidangan.
Pas giliran kakekku, datang rombongan tamu pejabat, makanya buru-buru mengambil nasi dan sayur cabai gendot yang posisinya terdekat apalagi kelihatan segar dan menarik.
Tengah waktu makan, dari jauh kelihatan kakek menangis, air matanya mengalir di pipi kanan-kirinya, matanya merah, keringatnya kelihatan sebesar-besar biji kacang polong mulai dari jidat sampai cuping hidung, dan mulutnya nganga bagaikan ikan gurami kekurangan air. Tangan kanannya melambai ke arah saya sambil menunjuk-nunjukan jari ke lehernya.
Panik, takut kakek kenapa-napa, saya langsung mendekat.

Tanpa babibu lagi, pundaknya saya tarik ke pangkuan dan tengkuknya saya karate. “Glook” dari mulutnya keluar nasi dan sayur lodeh yang barusan dimakan. Kakek langsung terengah-engah mengambil nafas.
Setelah sedikit reda, saya tanya:”kakek kenapa tadi matanya melotot seperti orang sekarat?”
Kakek, sambil terengah-engah:”tobaatt…, makanan macam apa ini? pedasnya kagak ketahan, saya tadi tersedak! Kalau nggak cepat-cepat ditolong mestinya sudah koit”.

Saya jawab kalem:”kakek…, itu yang namanya cabai gendot khas Bandung, tampilannya memang menarik, segar mengundang selera, tetapi pedasnya gak ada yang nyamain..! kalau belum kenal jangan coba-coba…!”
Kakek (kelihatan kesal):“dasar tak berperikemanusiaan, kalau tau ngomong…!, ini mulut kalian pada ditaruh kemana kok ngga ada yang mencegah?”.
Orang disekitar baru sadar ada tragedi, tertawa terbahak-bahak…
(Doc. by Kang Wirya)

*****


KOPI RASA GELI


Suta kecanduan sekali minum kopi. Pagi sore mesti harus disediakan kopi oleh istrinya. Kalau pagi nggak dibikinin kopi pasti mukanya masam, pokoknya tak mau tau kalau persediaan kopi lagi habis. Dia memilih tidak sarapan pagi daripada nggak minum kopi.
Pagi itu istrinya sedang sibuk di dapur memasak sarapan pagi. Kopi untuk Suta sudah disediakan.Masih dalam keadaan panas Suta mencobanya sedikit…. sluurpp…. Terasa nikmat sekali.
Memang nggak seperti istriku kalau mbikin kopi nikmat sekali, Suta bicara sendiri di dalam hati.
Suta mau mandi dulu, kopinya sisa separo, ditinggal dulu dan akan dihabiskan setelah selesai mandi. Sesudah mandi badan terasa segar, namun udara diluar sangat dingin. Suta menuju sisa kopinya sambil membayangkan:” kayanya kopi masih panas, saya mau minum lagi untuk menghangatkan badan”.
Suta meminum lagi sisa kopinya sampai habis, nikmaaat.
Begitu kopi dihabiskan, dikerongkongan terasa ada yang bergerak-gerak, menggelikan.
Karena kegelian, Suta membuka mulut sambil mengurut-urut lehernya
Suta kaget alang kepalang, seekor cicak melompat keluar dari mulutnya.
Ternyata cicak tenggelam di air kopi dan terminum sampai kerongkongan.
Suta merasa jijik dan muntah-muntah.
Mengetahui suaminya muntah-muntah istrinya mendekat sambil bertanya: ”kenapa kok muntah-muntah, apa kopinya kagak enak?”
Suta menyaut: “enak ya enak, saking enaknya cicakpun kepingin ikut minum, makanya terperosok ke dalam gelas!”.
Mendengar itu, istrinya tertawa terpingkal-pingkal sambil dibenaknya merasa kasihan; “itu namanya kopi rasa geli ya kak..!?”
Seharian Suta termenung, nggak makan dan nggak minum karena masih terbayang di lehernya ada cicak yang berontak ingin menyelamatkan diri”.
(Doc. by Bubar)

*****


SAMA SAJA


Ali, Imron, dan Abu umurnya baru sekitar 6 tahunan.
Ketiga anak ini ikut ayahnya ke masjid.
Begitu qomat, semua berdiri hendak melaksanakan sholat, tak terkecuali Ali, Imron dan Abu.
Sebelum sholat ayahnya bicara sama Ali :”eeh… kalian bertiga, ikut sholat nggak boleh ngomong, nggak boleh gurau…, harus mendengarkan Imam!”. Mereka menganggukan kepala kompak.
Begitu Imam membaca Al-Fatihah, ada seekor tikus lari di depan mereka.
Ali ngomong ke saudaranya:”awas ada tikus…ada tikus..”
Imron mengingatkan Ali:”Ssssstt…lagi sholat jangan ngomong..”
Abu yang berada di sebelah Ali:” Iya Li.., sedang sholat jangan ngomong, nih kaya saya…!”
Lha…….?
(Doc. by Bubar)