Ridwan Kamil tandatangani prasasti |
Hari ini, Minggu (14/6/2015), Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, meresmikan penggunaan kembali Alun-alun Ujungberung Baru untuk umum. Alun-alun Ujungberung Kota Bandung yang dulu kumuh dan tidak terawat, kini lebih menarik setelah direnovasi.
Ridwan Kamil, menyampaikan bahwa, desain taman alun-alun Ujungberung ini berbeda dengan taman-taman tematik lainnya di Kota Bandung.
Selain memasukkan unsur kesenian dan kebudayaan tradisonal dengan menambahkan amphitheater (panggung terbuka) di sebelah timur taman, Emil juga menambahkan ciri khasnya yakni bola batu yang sama dengan ornamen di sepanjang jalan Asia Afrika.
Selain amphitheater dan bola batu, agar lebih adem, Emil juga membuat dua kolam ikan yang dipadukan dengan kursi-kursi dan lantai berwarna-warni. Di tengah-tengah, terdapat pula joging trek yang melingkari lapangan berlantai paving blok. "Enaknya buat nongkrong bada ashar, ada kolam ikan, jadi kalau mau rileks sambil baca buku tempatnya di sana. Tapi ikannya jangan dipepes", tuturnya.
Lay Out Taman Alun-alun Ujungberung dilihat dari arah barat (masjid) |
Ribuan warga Ujungberung menghadiri acara peresmian |
Arena bermain anak-anak |
Untuk anak-anak, ada pula arena bermain khusus.
"Kita ingin kembalikan motto Bandung Berhiber, maka ada taman bunga Warna-warni", imbuhnya.
Desain taman plus lantai warna-warni |
Tampak antusiasme warga Ujungberung |
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung, Arief Prasetya menambahkan, Alun-alun Ujungberung seluas 4200 meter persegi ini ini belum rampung 100 persen. Masih ada kekurangan berupa lampu dan tulisan raksasa. "Masih 95 persen", ujarnya.
Agar tidak terlihat kumuh seperti sebelumnya, taman alun-alun ini juga dilengkapi dengan area khusus berjualan untuk para PKL, sehingga nantinya pada bulan Ramadhan lokasi ini bisa digunakan warga untuk ngabuburit.
"Sudah didata ada 80 PKL yang bisa masuk kesana, tapi harus koordinasi dulu dengan Satgasus PKL. Sepertinya PKL yang boleh masuk yang berjualan makanan dan minuman", jelasnya.
Dengan keberadaan amphitheater di alun-alun ini Emil meminta supaya para seniman dan budayawan bisa meramaikan dengan mempertunjukkan segala jenis budaya dan kesenian yang ada.
"Yang Ujungberung rebel juga tampil di sini enggak apa-apa. Semua boleh punya tempat di sini. Mulai dari benjang sampai musik rock", katanya. Kapasitas amphitheater ini bisa mencapai 750 orang.
Dilengkapi Amphitheater
Taman Alun-alun Ujungberung baru saja diresmikan. Salah satu fasilitas yang membuat taman ini istimewa dibandingkan taman lainnya yaitu karena adanya amphitheater (panggung terbuka) yang dibangun untuk panggung seni dan budaya warga Ujungberung.
"Sudah didata ada 80 PKL yang bisa masuk kesana, tapi harus koordinasi dulu dengan Satgasus PKL. Sepertinya PKL yang boleh masuk yang berjualan makanan dan minuman", jelasnya.
Dengan keberadaan amphitheater di alun-alun ini Emil meminta supaya para seniman dan budayawan bisa meramaikan dengan mempertunjukkan segala jenis budaya dan kesenian yang ada.
"Yang Ujungberung rebel juga tampil di sini enggak apa-apa. Semua boleh punya tempat di sini. Mulai dari benjang sampai musik rock", katanya. Kapasitas amphitheater ini bisa mencapai 750 orang.
Dilengkapi Amphitheater
Taman Alun-alun Ujungberung baru saja diresmikan. Salah satu fasilitas yang membuat taman ini istimewa dibandingkan taman lainnya yaitu karena adanya amphitheater (panggung terbuka) yang dibangun untuk panggung seni dan budaya warga Ujungberung.
Tampak Amphitheater berlokasi di sisi sebelah timur taman alun-alun |
"Untuk di Ujungberung ini desainnya agak beda karena ada panggungnya. Karena ini aspirasi dari warga Ujungberung yang ingin menampilkan banyak kesenian daerah", ujar Emil usai peresmian Taman Alun-alun Ujungberung, Jalan AH Nasution.
Untuk desain taman ini Emil mengaku ikut berkontribusi. Konsepnya lebih pada membuat alun-alun budaya. "Kalau di alun-alun Bandung kan lebih ke netral, kalau di sini lebih ke alun-alun budaya dari segi arsitekturnya", katanya.
"Makanya saya titip ke budayawan-budayawan tolong diramaikan karena sudah saya kasih panggung kan sekarang. Panggung jangan sampai nganggur", tutur Emil.
Ia menyebut amphitheater juga bisa dimanfaatkan oleh band-band beraliran rock dan metal yang telah menjadi salah satu ciri khas kawasan Ujungberung.
Letak amphitheater berada di sisi timur alun-alun menghadap ke arah barat. Di sampingnya dibuat kursi berundak seperti di tribun. Jika ada pertunjukan, warga bisa melihat dari berbagai sisi di bagian plaza alun-alun karena letak panggung yang lebih tinggi dibandingkan bagian lainnya. (Ref: Humas Pemkot Bdg, Kompas.com, Detikcom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar