Ceritera
miris tentang Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri sering kita dengar, mulai
dari tidak di gaji, penyiksaan, pemerkosaan, hukuman penjara, bahkan hukuman
mati sering kita baca dan dengar. Begitupun ceritera sukses TKI yang dapat
membangun rumah, umroh, naik haji, jalan-jalan ke beberapa negara, dikuliahkan,
diberi modal, atau bahkan dipersunting majikan karena tekun dalam pekerjaannya.
Hidup ini memang ada yang ngatur, Yang Maha Kuasa. Itulah gambaran umum yang
sering kita dengar. Semua pekerjaan pasti ada resiko kegagalan maupun
keberhasilannya, suatu pasangan yang pasti terjadi.
Di
bawah ini kami sunting sebuah berita tentang seorang TKI yang sabar dan tekun
dalam menjalani hidup dan pekerjaannya pada akhirnya mendapat balasan yang
setimpal, tidak harus menunggu sampai di akhirat tetapi di duniapun mendapatkannya
seketika.
Tersebutlah
Sulastri, nama seorang TKI yang mendapat warisan sebesar Rp. 9,5 Miliar dari majikannya.
Dari ketekunan dan kesabaran Sulastri akhirnya berbuah manis. Pembantu yang
bekerja di Singapura itu mendapatkan warisan senilai 1 juta dolar Singapura (Rp.
9,5 miliar) dari majikannya Khoo Guat Neo.
Sulastri
asal Surabaya itu sangat dikenal di kompleks Yew Lian Park. Selama 13 tahun
bekerja untuk Khoo Guat Neo, Sulastri dikenal ramah kepada para penghuni
apartemen lain. R.S. Sanga, koordinator penghuni The Yew Lian Park Residents
menuturkan. "Dia selalu tersenyum kepada para penghuni lain. Tapi, ketika
Madam Khoo meninggal dia menjadi pendiam”. Bulan lalu, Sulastri kembali ke
Singapura untuk menerima uang, demikian berita ditulis oleh koran berbahasa
Cina Lianhe Zaobao.
Sulastri
sebenarnya sudah ingin pensiun dan kembali ke Indonesia. Tapi, melihat
majikannya Khoo Guat Neo, 92 tahun, hidup sebatang kara dia tak tega. Di
apartemennya, Khoo hanya tinggal bersama seekor kucingnya dan Sulastri.
Perempuan berusia 30 tahun ini sangat telaten merawat majikannya. Dia mengurus
semuanya, mulai dari berbelanja, mengantarkan majikannya ke rumah sakit, sampai
mengantar ke potong rambut di salon.
Khoo
luluh melihat ketekunan Sulastri. Dia kemudian mewariskan sepertiga hartanya
kepada Sulastri. Sisanya sebanyak 760 ribu dolar Singapura (sekitar Rp. 7
miliar) disumbangkan kepada Rumah Sakit Kwong Wai Shiu.
Tukang
cukur Khoo juga kebagian warisan 200 ribu dolar (Rp. 1,8 miliar). Tak lupa
warisan 100 ribu dolar (Rp. 900 jutaan) untuk sebuah yayasan pencinta kucing
(Cat Welfare Society), dan juga kepada dokter pribadinya serta keponakannya.
Buah
dari kesabaran dan keikhlasan... dua hal yang gampang dikatakan tapi sulit
dilakukan.
By Kang Wirya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar