Boedi Oetomo |
Peringatan
Hari Kebangkitan Nasional yang ke-108 tahun pada tanggal 20 Mei 2016, diawali
dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 oleh pelajar STOVIA,
kerap kali dijadikan peringatan kebangkitan gerakan di Indonesia.
Namun
tak banyak yang tahu, kalau Boedi Oetomo sejatinya didirikan oleh Sembilan
pelajar pribumi yang masih muda. Sembilan pelajar diantaranya R. Soetomo,
Mohammad Soelaiman, Gondo Soewarno, Goenawan Mangoenkoeseomo, Angka
Prodjosoedirdjo, M. Soewarno, Moehammad Saleh, Soeradji Tirtonegoro dan RM. Goembreg.
Dari beberapa pendiri tersebut, hanya R. Soetomo yang dikenal dalam dunia perpolitikan di masa awal perjuangan Indonesia. Sejarawan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Sugeng Priyadi mengemukakan, sebaiknya penulisan tentang sejarah Boedi Oetomo bisa mengangkat pendiri lainnya.
"Selama ini jarang yang mengangkat tentang keberadaan pendiri Boedi Oetomo yang lain. Bahkan, ada dua pendiri Boedi Oetomo yang berasal dari Banyumas dan tidak dikenal luas, yakni Dr. Angka dan Dr. Goembreg," katanya saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Dia mengemukakan, dokter-dokter lulusan STOVIA lainnya memiliki andil besar dalam Boedi Oetomo. Sugeng mengemukakan, pendiri Boedi Oetomo lainnya seharusnya bisa ditempatkan dalam proporsinya dalam sejarah organisasi modern tertua di Indonesia tersebut.
"Sebaiknya memang perlu ada penulisan sejarah kembali mengenai Boedi Oetomo, agar semuanya ditempatkan dengan proporsional dan baik," jelasnya.
Dia menyebut, misal Dokter Goembreg, yang tidak begitu dikenal memiliki jasa yang cukup besar dalam bidang kesehatan.
"Kalau cerita tentang riwayatnya (Dokter Goembreg), pernah tiga kali pensiun dan tiga kali menjadi pegawai kesehatan. Itu karena pada zaman Hindia Belanda sangat langka," jelasnya.
Bahkan, katanya, banyak yang mengira dokter Goembreg adalah orang Belanda. Padahal nama Goembreg sendiri merupakan nama Jawa.
Senada dengan Sugeng, pengamat sejarah Banyumas, Sudarmaji yang juga masih mempunyai hubungan kerabat jauh dengan Goembreg, mengemukakan hal yang sama.
"Meskipun bukan kelahiran Banyumas, Dokter Goembreg merupakan keturunan Bupati Cilacap saat itu. Dan makamnya di pemakaman Dawuhan di kompleks makam pendiri Banyumas," jelasnya.
Menurut Sudarmaji, Dokter Goembreg termasuk dokter yang istimewa di Banyumas kala itu.
"Saat ada wabah cacing tambang di wilayah pegunungan Banyumas, Dokter Goembreg juga aktif dalam kesehatan masyarakat," jelasnya.
Sumber: http://www.merdeka.com/peristiwa/2-pendiri-boedi-oetomo-asal- banyumas-yang-terlupakan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar