Pagelaran Wayang Kulit |
Selama ini apabila akan memutar
keping CD/DVD hasil rekaman live Wayang Kulit Gagrag Banyumasan atau gagrag
lainnya seperti gagrag; Solo, Jogja, Pesisiran (Kedon), Jawatimuran atau
Cirebonan, hati selalu saja skeptis, agak ogah-ogahan, mungkin karena espektasi
yang terlalu tinggi atau karena mutu rekaman yang rendah. Kekurangan yang sering terjadi
adalah gangguan mutu gambar dan suara; nois terlalu tinggi, back sound (latar belakang) gaduh, feedback, brooming dari jala-jala listrik, suara mencericit, gambar
patah-patah, buram atau distorsi warna akibat tata cahaya yang berlebihan, bahkan keping CD/DVD sama sekali tidak terbaca karena
program error.
Suara gaduh penonton mempengaruhi mutu rekaman |
Tata panggung yang baik meningkatkan mutu/hasil rekam |
Mengenai over lighting ini kemungkinan
akibat persepsi dari Pengatur Lampu; bahwa dengan menggunakan lampu spot light,
disco, atau circling warna-warni akan dapat mendramatisasi suatu cerita. Namun
karena pada umumnya hanya meniru orang lain yang lebih dulu menggunakan, maka
terjadi konsep dasar penata-cahayaan pakeliran tidak tercapai.
Penggunaan Lampu spot yang salah kaprah |
Tata cahaya ini mereduksi kecantikan swarawati |
Kendala rekaman suara di
lapangan/live memang sangatlah besar, dapat dicontohkan seperti; akibat dari penataan
panggung yang tidak memadai sehingga letak instrumen tidak menunjang syarat
system tata-suara yang baik, penonton yang berjubel terlalu gadhuh, perasaan
dhalang-nayaga-sindhen saat pagelaran sedang kurang mood sehingga mempengaruhi
gaya mendhalang, menabuh dan wiraswara.
Contoh tata panggung, instrumen & seting sound yang baik |
Peralatan sound system yang tidak ditangani dengan tepat; misalnya peletakan
dan pengaturan mikrofon yang asal-asalan atau tidak sesuai peruntukannya,
mengakibatkan output suara tidak stabil, terjadi feedback yang menjengkelkan,
dengung, brooming, suara dhalang-wira swara tidak lepas atau mendhem (tertekan)
akibat pengaturan grafis equalizer yang salah.
Disini sebenarnya Soundman mempunyai
peranan sentral, dimana hasil akhir output suara adalah tanggungjawab dia.
Berkali-kali hunting CD/DVD Wayang,
yang didapat adalah CD/DVD yang cacat. Kalaupun rekamannya sempurna, tetapi
pertunjukannya sendiri tidak bagus.
Faktor lain adalah Play Back system,
dimana sering ditemui CD/DVD Player yang tidak kompatible dengan jenis
rekamannya, optic unitnya terlalu sensitip, atau justru terlalu rakus. Beberapa
player memang telah dilengkapi dengan anti shock, multi reeding, koneksi output
analog, digital, DMI, serat optic, wifi, bluetoot dan USB. Juga handfree
melalui remote atau dongle. Pada player berkelas juga sering ada tambahan
fasilitas equalisasi, system suround 5.1 atau 7.1.
Dari beberapa kali mencoba hunting,
kali ini saya mendapatkan mutu Rekaman DVD 'PETRUK SAKTI' dhalang Guntur
Riyanto, live di Desa Adisana Banyumas, pada tanngal 7 April 2015 produksi
Han's Studio Wangon, hasilnya cukup baik karena minim cacat.
Cover DVD hasil rekaman Hans Studio yang mutunya cukup baik |
Memang sebelum acara berlangsung saya sempat bergurau kepada sdr. Hansun (Pemilik
Studio Rekaman); "Tolong sampaikan kepada Soundman agar lebih dulu menseting
perangkat sound systemnya sampai pas, selanjutnya sinkronisasi peralatan studio rekam dengan
se-baik-baiknya".
Dari hasil rekaman kali ini saya
mendapatkan:
a) Dari sisi pertunjukannya,
pagelaran dhalang Guntur Riyanto semakin mapan, kesalahan-kesalahan kecil yang
selama ini rutin terjadi sepanjang pertunjukan; sudah diperbaiki.
b) Mutu rekaman meningkat cukup
signifikan dengan hasil gambar yang jelas, semua frekuensi suara dari nada
rendah, medium dan treble terdengar jernih dan tajam.
Sudah dicoba putar ulang dengan berbagai media player hasilnya tetap prima. Saya putar di home teather 5.1 hasilnya pun seperti di dunia nyata.
Karena hasil rekaman bersifat abadi,
harapannya; kedepan performa dhalang dan rekamanya lebih ditingkatkan. Sedang permainan
lighting dan effek sebaiknya seperlunya saja, jangan berlebihan karena kalau
over, selain mengganggu juga kelihatan aneh.
Bagaikan anak kecil; lebih lucu
apabila dandanannya natural, maka apabila didandanin menor seperti orang dewasa
hasilnnya akan kelihatan norak, aneh dan nggilani.
Bagaimana
pun hebatnya rekaman live, tetap saja mutunya masih kalah dibanding rekaman di
studio khusus.
Yang
menjadi sebab kenapa rekaman Wayang Kulit di studio jarang sekali dilakukan,
karena biayanya terlalu besar dan dipandang kurang ekonomis artinya tidak sebanding
dengan biaya yang telah dikeluarkan.
Sedangkan untuk rekaman live, maka pihak studio cukup berkoordinasi dengan siempunya acara/Event Organizer atau dhalangnya.
Sedangkan untuk rekaman live, maka pihak studio cukup berkoordinasi dengan siempunya acara/Event Organizer atau dhalangnya.
mantap pak Mudibyo
BalasHapus~ salam~
Kluban.net
Terima kasih atensinya Mas Imam Maskur, ini sekedar curhat. ...sebenarnya masalah2 besar dibelakang pagelaran wayang kulit yang belum terungkap juga masih banyak mengingat pagelaran wayang adalah multi kompleks karena aspek yang terkait dan berperanan juga banyak.
Hapus