Yoo.. Hindari Perilaku Korup...!!

Sabtu, 11 April 2015

MASALAH MUTU CD/DVD HASIL REKAMAN LIVE WAYANG KULIT

Pagelaran Wayang Kulit
Selama ini apabila akan memutar keping CD/DVD hasil rekaman live Wayang Kulit Gagrag Banyumasan atau gagrag lainnya seperti gagrag; Solo, Jogja, Pesisiran (Kedon), Jawatimuran atau Cirebonan, hati selalu saja skeptis, agak ogah-ogahan, mungkin karena espektasi yang terlalu tinggi atau karena mutu rekaman yang rendah. Kekurangan yang sering terjadi adalah gangguan mutu gambar dan suara; nois terlalu tinggi, back sound (latar belakang) gaduh, feedback, brooming dari jala-jala listrik, suara mencericit, gambar patah-patah, buram atau distorsi warna akibat tata cahaya yang berlebihan, bahkan keping CD/DVD sama sekali tidak terbaca karena program error.


Suara gaduh penonton mempengaruhi mutu rekaman

Tata panggung yang baik meningkatkan mutu/hasil rekam

Mengenai over lighting ini kemungkinan akibat persepsi dari Pengatur Lampu; bahwa dengan menggunakan lampu spot light, disco, atau circling warna-warni akan dapat mendramatisasi suatu cerita. Namun karena pada umumnya hanya meniru orang lain yang lebih dulu menggunakan, maka terjadi konsep dasar penata-cahayaan pakeliran tidak tercapai.

Penggunaan Lampu spot yang salah kaprah

Tata cahaya ini mereduksi kecantikan swarawati

Kendala rekaman suara di lapangan/live memang sangatlah besar, dapat dicontohkan seperti; akibat dari penataan panggung yang tidak memadai sehingga letak instrumen tidak menunjang syarat system tata-suara yang baik, penonton yang berjubel terlalu gadhuh, perasaan dhalang-nayaga-sindhen saat pagelaran sedang kurang mood sehingga mempengaruhi gaya mendhalang, menabuh dan wiraswara.

Contoh tata panggung, instrumen & seting sound yang baik

Peralatan sound system yang tidak ditangani dengan tepat; misalnya peletakan dan pengaturan mikrofon yang asal-asalan atau tidak sesuai peruntukannya, mengakibatkan output suara tidak stabil, terjadi feedback yang menjengkelkan, dengung, brooming, suara dhalang-wira swara tidak lepas atau mendhem (tertekan) akibat pengaturan grafis equalizer yang salah.

Disini sebenarnya Soundman mempunyai peranan sentral, dimana hasil akhir output suara adalah tanggungjawab dia.
Berkali-kali hunting CD/DVD Wayang, yang didapat adalah CD/DVD yang cacat. Kalaupun rekamannya sempurna, tetapi pertunjukannya sendiri tidak bagus.

Faktor lain adalah Play Back system, dimana sering ditemui CD/DVD Player yang tidak kompatible dengan jenis rekamannya, optic unitnya terlalu sensitip, atau justru terlalu rakus. Beberapa player memang telah dilengkapi dengan anti shock, multi reeding, koneksi output analog, digital, DMI, serat optic, wifi, bluetoot dan USB. Juga handfree melalui remote atau dongle. Pada player berkelas juga sering ada tambahan fasilitas equalisasi, system suround 5.1 atau 7.1.

Dari beberapa kali mencoba hunting, kali ini saya mendapatkan mutu Rekaman DVD 'PETRUK SAKTI' dhalang Guntur Riyanto, live di Desa Adisana Banyumas, pada tanngal 7 April 2015 produksi Han's Studio Wangon, hasilnya cukup baik karena minim cacat.


Cover DVD hasil rekaman Hans Studio yang mutunya cukup baik

Memang sebelum acara berlangsung saya sempat bergurau kepada sdr. Hansun (Pemilik Studio Rekaman); "Tolong sampaikan kepada Soundman agar lebih dulu menseting perangkat sound systemnya sampai pas, selanjutnya sinkronisasi peralatan studio rekam dengan se-baik-baiknya".

Dari hasil rekaman kali ini saya mendapatkan:

a) Dari sisi pertunjukannya, pagelaran dhalang Guntur Riyanto semakin mapan, kesalahan-kesalahan kecil yang selama ini rutin terjadi sepanjang pertunjukan; sudah diperbaiki.

b) Mutu rekaman meningkat cukup signifikan dengan hasil gambar yang jelas, semua frekuensi suara dari nada rendah, medium dan treble terdengar jernih dan tajam.

Sudah dicoba putar ulang dengan berbagai media player hasilnya tetap prima. Saya putar di home teather 5.1 hasilnya pun seperti di dunia nyata.

Karena hasil rekaman bersifat abadi, harapannya; kedepan performa dhalang dan rekamanya lebih ditingkatkan. Sedang permainan lighting dan effek sebaiknya seperlunya saja, jangan berlebihan karena kalau over, selain mengganggu juga kelihatan aneh.
Bagaikan anak kecil; lebih lucu apabila dandanannya natural, maka apabila didandanin menor seperti orang dewasa hasilnnya akan kelihatan norak, aneh dan nggilani.

Bagaimana pun hebatnya rekaman live, tetap saja mutunya masih kalah dibanding rekaman di studio khusus.
Yang menjadi sebab kenapa rekaman Wayang Kulit di studio jarang sekali dilakukan, karena biayanya terlalu besar dan dipandang kurang ekonomis artinya tidak sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan. 
Sedangkan untuk rekaman live, maka pihak studio cukup berkoordinasi dengan siempunya acara/Event Organizer atau dhalangnya.

2 komentar:

  1. mantap pak Mudibyo

    ~ salam~
    Kluban.net

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atensinya Mas Imam Maskur, ini sekedar curhat. ...sebenarnya masalah2 besar dibelakang pagelaran wayang kulit yang belum terungkap juga masih banyak mengingat pagelaran wayang adalah multi kompleks karena aspek yang terkait dan berperanan juga banyak.

      Hapus