Yoo.. Hindari Perilaku Korup...!!

Jumat, 06 Maret 2015

JEMBATAN LINGGAMAS DIRESMIKAN

Gubernur Menandatangani Prasasti
Akhirnya waktu yang dinanti-nantikan warga dua kabupaten yaitu Purbalingga dan Banyumas tiba. 
Pembangunan Jembatan Linggamas sebagai penghubung dua kabupaten sudah tuntas.
Jembatan Linggamas melintasi Sungai Klawing; menghubungkan desa Petir Kec. Sokaraja Kab. Banyumas dengan desa Kedungbenda Kec. Kemangkon Kab. Purbalingga.  
‘’Jembatan akan diresmikan Gubernur, Kamis pukul 14.00. WIB, saat ini kami sedang mempersiapkan segala sesuatunya,’’ ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sigit Subroto, saat dihubungi Rabu (4/3) kemarin.

Dia mengemukakan rencana acaranya, Gubernur akan menggunting pita dan menandatangani prasasti peresmian di jembatan sisi barat masuk wilayah Banyumas. ‘’Setelah itu Gubernur dan rombongan berjalan ke sisi timur masuk wilayah Purbalingga. Di sini akan disambut dengan kesenian tradisional,’’ ujarnya. Pada saat peresmian itu, sejumlah perahu wisata akan beroperasi di bawah jembatan. Perahu dihias untuk menyambut kehadiran Gubernur.

Jembatan Linggamas dilihat dari arah barat (Desa Petir)
Sigit mengemukakan, pihaknya Rabu siang melakukan pengaspalan jembatan yang masuk wilayah Purbalingga dengan panjang 100 meter dan lebar tujuh meter. ‘’Setelah peresmian ini tidak ada lagi tambahan pekerjaan jembatan. Kami akan melakukan penanganan jalan rusak dari Linggamas ke arah Desa Panican,’’tuturnya.

Penanganan itu, lanjutnya, berupa pelebaran dan pelapisan hotmix di jalan sepanjang empat kilometer. Kegiatan ini akan dimasukkan ke dalam proyek Tahun Anggaran 2015. ‘’Penanganan jalan ini dianggarkan Rp 5 miliar. Dari jembatan Linggamas-Kedungbenda-Bokol-Senon-Panican. Kegiatan ini diharapkan mendukung keberadaan Linggamas,’’ paparnya. 

Tampak Gubernur Ganjar menunjukan garis tengah Jembatan Linggamas
Selanjutnya secara resmi jembatan ini di dibuka diawali dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kamis (5/3). Peresmian dihadiri oleh Bupati Purbalingga, Bupati Banyumas, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) serta para pejabat di dua kabupaten. Turut hadir mantan Bupati Banyumas, Mardjoko.

Pada acara peresmian juga ditampilkan kesenian calung dari Purbalingga dan kentongan dari Banyumas.

Dalam sambutannya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan ‘dengan telah selesai dibangunnya jembatan ini mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak. Dengan terbangunnya jembatan, mobilisasi dua kabupaten semakin lancar dan perekonomian bisa meningkat’. "Kalau melihat ini, sekeliling jembatan bisa dibikin taman, untuk mendukung pariwisata getek," ujar Ganjar.

Bupati Purbalinga, Sukento Rido Marhaendrianto menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mambantu pembangunan Jembatan Linggamas. Untuk lebih memeriahkan acara peresmian, Pemda akan nanggap wayang kulit oleh Ki Sigit Aji Soegito (Ketua Pepadi Kab. Purbalingga) pada hari Jum’at tanggal 3 April 2015 bertempat di Balai Desa Kedungbenda. "Dan Insyallah Wakil Gubenur, Bapak Heru Sudjatmoko akan datang pada saat pagelaran wayang kulit," ujar Sukento.

Sedangkan Bupati Banyumas, Ahmad Husein mengatakan bahwa untuk membangun jembatan serta infrastruktur jalan dua kabupaten telah menggeluarkan dana kurang lebih 90 miliar. Untuk itu masyarakat dihimbau dapat memanfaatkan akses jalan ini dengan baik.

Husein menceritakan; penggagas Jembatan Linggamas adalah saat kepemimpinan Bupati Mardjoko dan Bupati Heru Sudjatmoko.

"Dengan selesainya Jembatan Linggamas semoga masyarakat di Purbalingga dan Banyumas makmur, waras, wareg dan wasis," pungkas Husein (Humas Pbg). 

Pengembangan Wisata 

Di lain kesempatan Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto mengatakan akan terus menghidupkan tradisi penyeberangan yang telah dilakukan masyarakat Desa Kedungbenda Kecamatan Kemangkon sejak berpuluh tahun silam. Salah satunya dengan membangun dermaga di samping Jembatan Linggamas. Dermaga itu nantinya dapat dijadikan dermaga wisata yang akan melayani trip menuju kawasan wisata air Congot sebagai salah satu potensi wisata desa setempat.

Perahu penyeberangan dimodifikasi menjadi perahu wisata
Perahu penyeberangan dimodifikasi menjadi perahu wisata
“Adanya dermaga, tentu akan memudahkan masyarakat berwisata menggunakan perahu. Kita dapat berkeliling desa melintasi Sungai Klawing dengan disuguhi pemandangan alam yang masih benar-benar asri, selain itu kita juga bisa memancing di sepanjang aliran sungai,” tambahnya. Wisata Congot yang dikenal sebagai tempat bertemunya aliran Sungai Klawing dan Sungai Serayu, sempat dicanangkan sebagai lokasi obyek wisata air oleh Bupati terdahulu Triyono Budi Sasongko. Namun, hingga saat ini kawasan itu kurang berkembang. Apabila wisatanya dapat berkembang maka mata pencaharian warga tidak hilang.

Kades Kedungbenda, Tosa sangat mendukung wacana pembangunan dermaga itu. Menurut Tosa, potensi wisata di desanya memang perlu didukung dan dikembangkan lebih baik lagi. “Potensi wisata desa kami bukan hanya Congot tapi masih ada beberapa lainya yang dapat dikunjungi,” jelas Tosa.

Congot merupakan sebuah tempat dimana aliran dari Sungai Klawing dan Sungai Serayu bertemu sehingga menciptakan kontras warna di antara kedua aliran sungai tersebut. Dengan landscape sekitar yang masih hijau kebiruan dari barisan perbukitan Serayu di sebelah Selatan menambah cantik pemandangan di area ini.

Selain Congot, terdapat Makam Panembahan Wlandang Japlak yang dikeramatkan oleh warga desa khususnya di sekitar Congot. Tak jauh dari area Congot juga terdapat Sebuah situs kuno yang merupakan peninggalan dari masa Hindu, berupa batu besar dengan panjang sekitar 1 m dan diameter 30 cm. Situs itu lebih dikenal dengan nama Situs Lingga Yoni, masyarakat setempat menyebut Penembahan Drona. 

Perlu Penambahan Rute Baru 

Untuk menunjang kelancaran transportasi darat perlu dibuka route baru Lanud Wirasaba Purbalingga - Jembatan Linggamas - Padamara dan sebaliknya.
Adapun jalur tersebut meliputi dari: Lapangan Udara Wirasaba Purbalinnga - Penican - Bokol - Jembatan Linggamas - Petir - Sokaraja Wetan - Kramat - Karang Pule - Kalitinggar – Padamara - Bojanegara.

Trayek Banyumas-Purbalingga via Jembatan Linggamas Disiapkan 

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dinhubkominfo) Banyumas merencanakan pembukaan trayek angkutan umum perbatasan Banyumas-Purbalingga via Jembatan Linggamas. Menurut Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya (LLAJR) Dinhubkominfo Banyumas Agus Sriyono, pihaknya dan Dinhubkominfo Purbalingga telah berkoordinasi terkait dengan pembukaan trayek perbatasan itu. Ia mengatakan hal itu bisa terealisasi setelah Jembatan Purbalinga dan Jalan akses selesai, termasuk bila Jalan Lingkar Selatan Sokaraja telah dilebarkan. “Bila semua itu sudah selesai, akan diluncurkan angkutan perbatasan yang menghubungkan Banyumas dan Purbalingga, dan akan dilakukan kajian lebih lanjut mengenai hal itu,” ucapnya.

Sementara itu Ketua Koperasi Angkutan Pedesaan (Koprades) Banyumas Ali Masruri mengatakan, berkaitan dengan wacana itu, bila memang jadi direalisasikan pihaknya berharap agar trayek tersebut dapat dilewati angkudes. “Beberapa trayek armada angkudes saat ini sepi penumpang, terkait trayek di Linggamas saya harap nantinya bisa digunakan armada angkudes yang saat ini sepi penumpang, jadi tinggal geser trayeknya saja,” harapnya. 

Purwokerto – Banjarnegara Lewat Jembatan Linggamas, waktu tempuh lebih singkat 

Sementara perjalanan dari Purwokerto ke Banjarnegara kini dapat ditempuh dengan waktu lebih singkat setelah Jembatan Linggamas yang menghubungkan antara Kabupaten Banyumas dengan Kabupaten Purbalingga difungsikan. 

Rute dari Purwokerto menuju Banjarnegara yang selama ini dikenal adalah dua jalur utama, yaitu Purwokerto-Sokaraja-Purbalingga-Bukateja-Klampok-Banjarnegara dan Purwokerto-Sokaraja-Banyumas-Klampok-Banjarnegara. Dengan berfungsinya jembatan yang dibangun hampir selama 3 tahun itu, rute ke Banjarnegara bertambah satu alternatif yaitu: Purwokerto-Sokaraja-Kemangkon-Klampok-Banjarnegara.

Waktu tempuh dihemat sekitar 15 menit dibanding melewati rute Purwokerto-Sokaraja-Purbalingga-Bukateja-Klampok-Banjarnegara.

Namun yang dapat melewati ‘rute baru’ itu baru kendaraan roda dua dan roda empat (minibus atau pick up, truck engkel tidak direkomendasikan), mengingat lebar jalan di ujung desa Petir hingga jembatan Linggamas masih sempit. Jalur yang melewati sawah itu sulit untuk berpapasan kendaraan roda empat, sekalipun jenis minibus, dan harus sangat hati-hati karena kanan kiri jalan adalah sawah. Lebar jalan kurang dari empat meter.

Sumber: Humas Pemkab Banyumas, Pemkab Purbalingga, Suara Merdeka, dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar